BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

"ya Allah limpahkan kesehatan untuk keluarga hamba, kedua orang tua hamba, dan semua orang yang hamba sayang," begitu lah selalu terbesit do'a lirih dalam tangisan kecil sore itu. cuaca mendung seakan sepi mulai datang, tersungkur menadahkan tangan keatas dan terus bercucuran air mata, duduk di atas sajadah biru pemberian sang paman, dan sarung yang sudah mulai lusuh pemberian kakek. fikiran yang berusaha tegar dan selalu yakin untuk setiap do'a yang terucap untuk dikabulkan. tidak tahu mengapa di sore itu tangisan itu semakin lama semakin dalam, memikirkan sang bunda yang tidak tahu kabar. "kemarin ibu jatuh sakit, tapi sekarang sudah sehat" pesan yang dikirim oleh seseorang yang begitu tegar jauh dari pandangan. sampai pada saat tangisan kecil itu ada dan hilang, suara yang diharapkan ada dan didengarpun tidak kunjung tiba.terlebih untuk melihat orangnya langsung, mungkin untuk beberapa saat hanya angan dan mimpi.
tidak tahu apakah sekarang sudah sehat atau bagaimana, dan mudah-mudahan selalu sehat dan selalu tegar penuh syukur kepada Allah. tangisan yang belum usai itu terus berlanjut, terdengar lirih menadahkan tangan dan tak kuasa menutup muka menahan kelunya hati sore itu, sampai pada do'a pun tidak kuasa untuk terucap "ya Allah ya Rabb ya Rahman ya Rahim, hamba tidak meminta apa-apa lagi dari Mu satu pinta hamba sehatkan orang tua hamba" hanya itu kata yang terus terucap dalam hati dengan air mata terus mengucur deras. "rabbana atina fiddunia hasanah wa fil akhirati hasana wakinna azabannar" menutup do'a dengan tetap menangis tanpa kejelasan menanggung rasa rindu kepada seorang bunda yang tidak tahu bagaimana kabarnya. selesai melipat sajadah dan sarung, menyendiri dengan segenap kegundahan hati menatap alam olahan Sang Maha Sempurna " Yaa Allah jika Engkau maha pendengar, kabulkan do'a hamba Mu" sinis menatap langit seakan menantang diri sendiri. hilang entah kemana fikiran yang ada, sepi terlalu dalam membuat alam seakan kecil untuk hal yang sangat lusuh "permohonan dan keyakinan". seakan hilang kesadaran seorang yang waras untuk menyadari apa yang seharusnya terjadi. diam.diam.diam. ! dengan segenap perkataan hati yang ada mungkin hanya berusaha tersenyum agar tertutup celah orang lain untuk  memasuki apa yang dirasakan. "hanya Engkau yang maha Benar" permohonan kecil dari sekian banyak permohonan manusia dalam hidup, dan bahkan hanya sekecil permohonan dengan setulus harapan yang ada dari sekian banyak yang lebih berhak untuk memohon dan meminta. terlihat semut kecil yang mungkin tidak berdaya seakan tidak berarti namun setelah terfikir ternyata mereka lebih kuat dari apa yang terlihat, tanpa pernah mengeluh dan hanya terus bermohon dan berdzikir kepada penciptanya. "yaa Allah ampunkan hamba, tidak pantas rasanya hamba terus mengeluh dengan keadaan yang ada, kelemahan hamba, ketidak berdayaan hamba membuat hamba terus takut menjalani hidup, ya Rabb berilah jalan terhadap setiap permasalahan yang ada". memang benar sebelum melakukan apa yang di katakan manusia hanya sebatas debu yang tak tahu kemana arah angin membawa, namun keyakinan akan suatu kebenaran yang haqiqi atas Dzat Sang Maha Sempurna membuat seakan lebih kuat untuk menjalani hidup. bagaimana tidak menghiba seorang manusia yang masih mempunyai perasaan dan batin mendengar kabar seseorang yang sangat dicintai sakit. semoga setiap permohonan kecil yang ada terus berlanjut tanpa ada kata putus asa atau apapun dengan segenap kelemahan yang menyebabkan jauh dari Mu Rabb. 

Comments

Popular posts from this blog

BURUNG SERINDIT

PERISTIWA PEMBAKARAN HOTEL MOUNTBATTEN (HOTEL MERDEKA) PEKANBARU

TEMBILAHAN DAN BUDAYA BANJARNYA