WHAT ATAU APA? (II) "121212 tragedi"



Bismillahirrahmanirrahim.. :) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. keinginan sebenarnya manusia hanya kembali kepada sang Khaliq dengan semua kebenaran dan keikhlasan. namun hanya karena dunia yang penuh dengan godaan membuat hal itu terasa berat untuk terwujud. Terima kasih ya Allah atas segala nikmat Mu yang Kau berikan kepada hamba Mu. mohon ampunan Mu ya Allah untuk setiap khilap yang hamba lakukan. mungkin memang manusia dan rasa dendam adalah suatu hal yang aku anggap biasa ada pada diri manusia itu sendiri, hanya orang-orang pilihan yang tidak akan terus mendalami masalah dendam yang ada pada dirinya, apapun hal yang terjadi. jujur aku tidak merasa diriku sebagai pendendam, namun aku juga tidak merasa bahwa diriku paling suci dari dendam. yah tepat pada 121212 aku merasa kasihan pada diriku sendiri, aku merasa amat bersalah pada diriku sendiri dan teman-temanku. aku merasa tahu untuk melakukan apa yang seharusnya aku lakukan tapi aku tidak melakukannya. mungkin memang sesuatu hal yang sudah lewat tidak baik jika terus diresapi maknanya dengan mendalam, hal itu hanya akan membuat kita semakin terpuruk oleh waktu. nah, kala itu pada 121212, aku merasa kagum dengan teman-teman di lingkungan baru ku, aku jujur memang merasa terjatuh untuk mental dan jiwa ku sendiri. tapi aku sadar itu memang kesalahan ku. Kehebatan teman-teman kelas ku untuk yang namanya berdebat memang tidak diragukan lagi, dan hal itu terbukti dengan apa yang aku alami sendiri kala itu. " astagfirullahal'adzim, memang mantap kawan-kawan aku ne cari kesalahan dan menjatuhkan mental yang di depan" yah kurang lebih begitu kata hati ku waktu itu dengan terus (berusaha) merasa tidak bersalah didepan teman dan dosenku waktu itu. dengan terus tersenyum seakan aku tidak memikirkan hal itu, namun tidak nyatanya. bahkan sampai sekarang aku merasa perbedaan dalam diriku muncul seakan sosok IBLIS itu kembali terbangun. " rupanya gini toh sistemnya" dengan dongkol hati aku berkata perlahan seakan aku hanya mengatakan pada diriku. "masnur kamu bukan sosok pendendam, coba balas dengan hal yang tebaik yang kau punya" mungkin hanya bisikan hati ini yang membuat aku (mungkin) sedikit tidak merasa bahwa mereka musuh. waktu kuliah, kuliah aja, waktu diluar jangan membahas masalah yang ada waktu di perkuliahan. mungkin prinsip yang slama ini aku jalankan sendiri akan membuatku berontak juga dengan keadaan kala itu. memang benar manusia berhak egois, emosi, marah, menjatuhkan, bahkan untuk menganggap apa yang dikatakannya itu benar. aku pun bahkan melakukan hal itu, tanpa munafik aku akui semua. tapi apa salahnya jika hal itu tidak nampak pada diri seseorang. yah mungkin hal itu akan terasa lebih baik dan akan menjadi sesuatu yang Tuhan sendiri menyukainya. *sabar. kala itu sehabis perkuliahan usai, seolah aku (ingin) bersikap seperti tidak ada apa-apa. tersenyum, tertawa, seakan tidak ada yang salah yah itulah yang (berusaha keras) aku lakukan. sampai-sampai kala itu aku merasa keadaan dunia sudah terbalik. dan semua nya adalah musuh ku. merasa bimbang akan diri sendiri membuatku (merasa) menjadi hal yang paling buruk waktu itu. "memang hebat ya kawan kita hari ini cing hehehe" ucapku kepada kucing teman kampus ku saat berada di kantin uda aril waktu itu, nama aslinya sih khadijah army, yah mungkin aku lebih enak dengan panggilan itu. saat itu sih dia bersama sang pangerannya " iya nur, si obi merasa bersalah tadi katanya waktu di tempat wudhu tu nur" ujarnya dengan kepolosan dan senyuman khas nya. " iya ya cing, apa dia bilang? " langsung saja aku spontan menanyakan hal itu. " pokoknya dia merasa tak enak lah sama teman-teman nur" ucap kucing pula. dengan keadaan perasaan yang tidak stabil aku pun tertegun dengan ucapannya tersebut, aku merasa semakin bersalah dengan keadaan yang ada saat itu. tiba-tiba saja entah mengapa hati ku tergerak untuk mengambil handphone dalam saku ku "bi jangan merasa bersalah lagi ya, kita sama-sama belajar, jadi tak pa tu dow. keep smile ukhti" yah kurang lebih begitu aku sms dia *robiana. tanpa ingin aku mendengar apapun yang iya katakan, langsung saja aku bergegas untuk pulang kembali ke kos ku. bukan berarti aku tidak peka, aku hanya takut jika aku melihat balasannya pada saat itu keadaan tidak stabil  dalam jiwa ku itu akan semakin bertambah mendalam. hanya itu. yahh wajar lah manusia. sesampai di kos langsung saja masuk kamar dan mencoba melepaskan baju kemeja yang aku gunakan. entah dimana fikiran ku kala itu "harus tidur ni" yah begitulah fikirku untuk melepas sejenak masalah dalam setiap permasalahan hidup ku yang ku hadapi, dengan harapan agar ketika aku bangun kelak hal yang membuat ku tidak menjadi manusia berkurang dan bisa dengan fikiran positif dan jernih aku memikirkan jalan terbaiknya. :) Sungguh memang hanya Allah sang maha tahu segalanya. ampunkan hamba ya Rabb, hamba ingin menjadi diri hamba sendiri yang terus berharap Engkau ridho akan setiap tindak baik dalam diri hamba. aku juga meminta maaf kepada teman-teman sejarah angkatan 2011 sejarah UR. :) memang kalian yang terbaik dalam hal motivasi hidup. sekarang (mungkin) aku akan (sedikit) sadar, bahwasanya jika aku tahu apa yang harus aku lakukan, bukan hanya memikirkan dan mengatakannya, tapi harus aku lakukan, berkat kalian hal baru itu muncul, terima kasih untuk membuatku lebih baik. jazakumullah bikhairi. wassalam penulis :)

Comments

Suhendri said…
inilah yang dinamakan proses gan, . .
tanpa melewati hal hal seperti ini, kita tidak akan punya progress yang baik.
alif M.A.R said…
Siippp benar sekali anda :) terima kasih udah mau mampir hehee

Popular posts from this blog

PERISTIWA PEMBAKARAN HOTEL MOUNTBATTEN (HOTEL MERDEKA) PEKANBARU

BURUNG SERINDIT

TEMBILAHAN DAN BUDAYA BANJARNYA