DONGENG ASALAN : TITAH SULTAN SUSINO AMBANG ANCURONO
Pemandangan yang kaya akan seni, hidup teratur dan rapi, mentari tetap bersinar mengisi hari, jiwa kosong sulit dicari. Terkisah sebuah kerajaan nun jauh dari pelopak mata *tak nampak artinya* yang amat lah makmur sentosa negrinya. Hiruk-pikuk rakyatnya dalam memompa hidup terasa bermakna. Rakyat setia raja pun wibawa. Tersebutlah seorang raja, sebutlah namanya sultan Susino Ambang Ancurono. Bijaksana orangnya, ramah tataannya, luhur budinya, lembut sifatnya, serta tegas putusannya. Sungguh sosok pemimpin idaman kala itu. Terkisah kala itu sang Sultan Ancurono mengumpulkan para pembesar kerajaan untuk berkumpul bercurah pendapat benak sang sultan. "Beta mengumpulkan tuan budiman bermaksud agar nyaman beta punya pikiran" ujar sultan penuh wibawa. Seisi ruangan hilang lenyap sunyi tanpa ada suara tinggi atau pun rendah sekali, menjunjung tinggi apa yang di titahkan sang penguasa negeri. "entahlah mengapa? terasa janggal jiwa beta, jika hal dalam hati beta tidaklah ter